Harga Karet dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan drastis. Hal ini membuat petani karet tidak bisa berbuat banyak. Sebelumnya, karet berada pada harga jual Rp20 ribu, saat ini hanya sekitar Rp5 ribu per kilogram.Anggota DPRD Kabupaten Landak, Thomas Herwan mengharapkan kepada pemerintah agar dapat memperbaiki harga pasaran karet yang saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan karena kondisi ini cukup memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Landak.
"Saat ini harga karet merosot tajam, dan kalau kita lihat dari harga yang ada sekarang ini, sangat tidak mencukupi untuk memenuhi biaya hidup petani kalau memang itu yang menjadi andalan usaha," ungkapnya. Menurutnya, saat harga karet turun, harga barang kebutuhan pokok seperti beras mulai naik sekitar Rp. 10 ribu perkilo dan kondisi ini sangat tidak seimbang dengan harga karet yang ada. Untuk itu, pemerintah punya kewajiban untuk memperhatikan kondisi ini, karena selain menyangkut perekonomian juga masalah pendapatan masyarakat.
"Kita khawatir saja dengan kondisi seperti ini, yang kita harapkan agar harga karet dapat lebih baik lagi, sehingga pendapatan masyarakat lebih baik," pintanya.Herwan juga mengharapkan pemerintah bisa menangani harga pasaran karet agar memiliki patokan harga sama seperti komoditi kelapa sawit sehingga masyarakat luas dapat memantau setiap saat mengenai perkembangan harga.
"Sekarang ini berapapun harga Karet yang sebenarnya sulit di pantau dan sangat memberikan peluang bagi spekulan untuk bermain harga sementara petani menjadi tumbal. Kita minta Pemerintah harus melakukan patokan harga yang di umumkan di koran dan dengan hal ini maka tidak akan terjadi spekulan seperti sekarang ini, karena kondisi harga di pasaran sudah diketahui oleh masyarakat," ujarnya.Pemerintah juga sudah saatnya merubah cara menangani harga karet yang lebih baik dan transparan, sehingga tidak menjadi bisnis empuk bagi spekulan. Tetapi yang lebih penting adalah upaya agar masyarakat petani karet yang ada di daerah ini perekonomiannya akan lebih baik dan meningkat. (sgg)
"Saat ini harga karet merosot tajam, dan kalau kita lihat dari harga yang ada sekarang ini, sangat tidak mencukupi untuk memenuhi biaya hidup petani kalau memang itu yang menjadi andalan usaha," ungkapnya. Menurutnya, saat harga karet turun, harga barang kebutuhan pokok seperti beras mulai naik sekitar Rp. 10 ribu perkilo dan kondisi ini sangat tidak seimbang dengan harga karet yang ada. Untuk itu, pemerintah punya kewajiban untuk memperhatikan kondisi ini, karena selain menyangkut perekonomian juga masalah pendapatan masyarakat.
"Kita khawatir saja dengan kondisi seperti ini, yang kita harapkan agar harga karet dapat lebih baik lagi, sehingga pendapatan masyarakat lebih baik," pintanya.Herwan juga mengharapkan pemerintah bisa menangani harga pasaran karet agar memiliki patokan harga sama seperti komoditi kelapa sawit sehingga masyarakat luas dapat memantau setiap saat mengenai perkembangan harga.
"Sekarang ini berapapun harga Karet yang sebenarnya sulit di pantau dan sangat memberikan peluang bagi spekulan untuk bermain harga sementara petani menjadi tumbal. Kita minta Pemerintah harus melakukan patokan harga yang di umumkan di koran dan dengan hal ini maka tidak akan terjadi spekulan seperti sekarang ini, karena kondisi harga di pasaran sudah diketahui oleh masyarakat," ujarnya.Pemerintah juga sudah saatnya merubah cara menangani harga karet yang lebih baik dan transparan, sehingga tidak menjadi bisnis empuk bagi spekulan. Tetapi yang lebih penting adalah upaya agar masyarakat petani karet yang ada di daerah ini perekonomiannya akan lebih baik dan meningkat. (sgg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar